BNN dan AFP Sepakat Perkuat Kerja Sama Pemberantasan Narkotika Lewat Intelijen dan Teknologi
JURNAL POLISI.NET, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN) dan Australian Federal Police (AFP) menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika di kawasan Asia-Pasifik.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan resmi antara Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, dengan delegasi AFP yang dipimpin Senior Officer Indonesia, Steve Lindner, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (24/10).
Pertemuan tersebut membahas langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi dalam tiga bidang utama: pertukaran intelijen, pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan kapasitas (capacity building) bagi aparat penegak hukum.
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto menekankan pentingnya peningkatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Australia, terutama mengingat kedekatan geografis kedua negara yang kerap dimanfaatkan jaringan narkotika lintas negara melalui jalur laut.
“Kerja sama dengan AFP menjadi kunci dalam memperkuat kemampuan kedua lembaga, khususnya dalam pemanfaatan teknologi dan intelijen untuk memutus jaringan peredaran narkotika lintas batas,” ujar Suyudi.
Sementara itu, perwakilan AFP, Steve Lindner, menyampaikan apresiasi atas sambutan dan komitmen BNN.
Ia menilai Indonesia merupakan mitra penting dalam upaya bersama menekan penyelundupan narkotika ke Australia dan negara-negara Pasifik.
Lindner juga menyoroti meningkatnya tren penyelundupan zat berbahaya, seperti New Psychoactive Substances (NPS) dan ketamine, yang menunjukkan dinamika pasar narkotika di kawasan tersebut.
“Kami melihat kerja sama dengan BNN sebagai langkah penting dalam memperkuat sistem pertahanan terhadap ancaman narkotika lintas negara, terutama di perairan antara Indonesia dan Australia,” kata Lindner.
Dalam diskusi, AFP juga menyinggung isu-isu terbaru, seperti kebijakan Australia terhadap vape dan zat kimia tertentu seperti etomidate, yang tidak tergolong narkotika karena tidak memiliki efek rekreasional.
Pemerintah Australia kini lebih fokus pada pendekatan edukatif dan kesehatan publik terhadap penggunaan vape, namun menegaskan bahwa vape yang mengandung zat narkotika akan tetap diproses secara hukum oleh AFP.
Sebagai tindak lanjut, BNN dan AFP sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam bidang intelijen, penggunaan teknologi deteksi narkotika, pelatihan aparat, serta penanganan ancaman lintas batas.
Kedua lembaga juga berkomitmen mengembangkan mekanisme komunikasi yang lebih efisien untuk mempercepat pertukaran informasi.
Menutup pertemuan, Kepala BNN RI menyampaikan rencana kunjungan kerja ke Australia pada awal Desember 2025 sebagai bagian dari kelanjutan kerja sama bilateral.
Rencana tersebut disambut positif oleh AFP dan akan dikonfirmasi melalui jalur diplomatik dengan AFP Canberra.
Kolaborasi BNN dan AFP ini diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat sinergi regional dalam menghadapi tantangan serius perdagangan narkotika di kawasan Asia-Pasifik, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam upaya global memerangi narkoba.
(Red)


.png)
.jpg)